Memang kebanyakan orang Indonesia saat ini lebih mengenal nama Uber sebagai nama piala kejuaraan bulu tangkis wanita sedunia, piala Uber. Tapi dalam waktu dekat, kita akan memiliki persepsi baru mengenai Uber yang merupakan penyedia jasa taksi premium di mancanegara. Uber sudah mulai beroperasi di negara Indonesia dan kami ingin memberitahu Anda lima hal menarik seputar perusahaan itu.
Berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat, Uber menyediakan platform agar pengguna dapat memesan jasa taksi dan limosin secara cepat melalui website serta aplikasi smartphone di iOS dan Android. Walaupun terdengar cukup sederhana, Uber saat ini memiliki nilai valuasi sebesar USD 17 miliar atau lebih mahal dibanding harga valuasi perusahaan motor besar Harley-Davidson maupun Mattel, perusahaan mainan yang terkenal dengan boneka Barbie. Bagaimana itu bisa terjadi?
1. Uber tidak memiliki armada taksi sendiri
Uber merupakan sebuah platform untuk mengatur bertemunya pengendara mobil dan penumpang. Uber tidak memiliki armada taksi sendiri, mereka hanya mempekerjakan pengendara yang telah memiliki mobil sesuai dengan kriteria Uber, atau mempekerjakan pengendara khusus untuk armada limosin. Perusahaan mendapatkan armada limosin dengan bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa limosin di negara itu. Dengan begitu, nilai pengeluaran Uber bisa dibilang cukup kecil untuk nilai operasi yang besar.Sebagai tambahan, Uber mematok harga yang sedikit lebih mahal dibanding taksi tradisional, dan akan memotong komisi 20 persen dari setiap transaksi yang terjadi. Sayangnya, seluruh transaksi hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit yang hingga saat ini baru berjumlah sekitar 16 juta di Indonesia. Apabila para pemilik rata-rata memiliki dua kartu kredit, maka potensi pengguna Uber di Indonesia hanyalah sekitar delapan juta orang.
2. Uber sangatlah besar
Sejak peluncurannya pada tahun 2009, Uber telah bertumbuh sangat pesat. Saat ini perusahaan tersebut sudah beroperasi di 128 kota di 37 negara, dan mengatakan bahwa mereka melipatgandakan pendapatan mereka setiap enam bulan.Sepanjang tahun lalu, Uber mendapatkan omset USD 213 juta dari total USD 1 miliar transaksi yang terjadi. Perusahaan Uber baru saja mengantongi uang investasi sebesar USD 1,2 miliar, sehingga secara total Uber telah mendapatkan investasi sekitar USD 1,4 miliar.
Uber juga sudah beroperasi di Asia Pasifik, seperti di Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura, dan Manila. Di Indonesia, Uber sedang membuka lapangan pekerjaan di Jakarta dan tampaknya akan meluncur dengan produk pertamanya yakni UberBlack, sebuah mobil sedan atau cross over SUV yang dapat memuat empat penumpang, atau SUV berukuran penuh yang bisa memuat enam penumpang.
Kemarin pengusaha ternama Sandiaga Uno mem-posting tweet bahwa ia telah mengendarai mobil Uber di Jakarta.
3. Mereka sering masuk ke pengadilan
Dengan besarnya operasi Uber, tidak dapat dihindari bahwa mereka akan menghadapi berbagai persoalan di tengah jalan. Tantangan terbesar Uber ialah kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku di masing-masing kota dan negara. Setiap negara memiliki peraturannya sendiri mengenai jasa taksi pribadi, dan Uber telah menghadapinya di rumahnya sendiri di San Fransisco.Dua kali pemerintah kota San Fransisco mengeluarkan surat untuk memberhentikan layanan taksi Uber (dan juga layanan taksi serupa seperti Lyft dan SideCar) di dalam kota, tapi akhirnya tahun 2013 pihak pemerintah setuju secara permanen membiarkan layanan jasa taksi yang tidak konvensional ini beroperasi. Uber juga sempat mendapatkan kesulitan serupa di beberapa kota lainnya di Amerika karena dituduh tidak memiliki izin mengoperasikan jasa taksi resmi (berhubung mobil taksi yang digunakan ialah mobil pribadi) di kota setempat.
Tidak hanya itu, Uber juga memiliki “musuh”, yakni para pengemudi taksi tradisional yang takut penghidupan mereka termakan oleh jasa taksi Uber. Perusahaan ini sering mendapatkan banyak protes dari para pengemudi taksi, yang juga merasa bahwa layanan Uber tidak sesuai dengan peraturan lokal. Bentrok ini sempat menimbulkan kekerasan dimana para pengemudi taksi merusak mobil Uber yang sedang mengantarkan penumpang di Paris.
Terdapat juga kekhawatiran dalam hal keamanan. Baru-baru ini seorang pengendara Uber ditangkap atas tuduhan penculikan terhadap wanita berumur 26 tahun (sang wanita berhasil kabur dan menelepon polisi). Walau Uber tampaknya tidak akan mendapatkan persoalan hukum karena sang pelaku tidak menggunakan aplikasi Uber untuk menjemput korban, kekhawatiran kembali hadir karena orang tersebut telah melewati seleksi Uber.
Ada juga kasus kontroversi dimana seorang pengendara Uber menabrak keluarga di malam tahun baru, menewaskan seorang anak perempuan berumur enam tahun. Uber digugat di meja hijau oleh pihak keluarga korban karena sang pengemudi sedang menggunakan aplikasi Uber di handphone saat kecelakaan terjadi, walau sang pengemudi tidak sedang membawa penumpang.
4. Dahulunya, perusahaan Uber bergerak di bidang blog
Fakta yang menarik tentang Uber: disamping ketenaran namanya berkat piala kejuaraan bulu tangkis Uber, nama Uber juga sempat terkenal dan digunakan untuk website media sosial dan blog dengan nama yang sama. Perusahaan media sosial Uber sudah ditutup tahun 2008, dan kepemilikan nama domainnya diberikan kepada perusahaan taksi Uber pada tahun 2010.5. Tentu saja Uber memiliki pesaing
Pesaing terbesar Uber ialah Lyft dan SideCar. Kedua saingannya itu menargetkan pengguna yang ingin bepergian dengan mobil dengan harga yang lebih terjangkau dan juga hanya menerima kartu kredit untuk pembayaran. Lyft – dengan ciri khas kumis pink di mobilnya – dan juga SideCar, membebaskan pengemudi menggunakan mobil apapun. Uber menghadapi persaingan ini dengan layanan UberX, dimana seperti Lyft dan SideCar, pengemudi dengan mobil apapun bisa menarik penumpang.Lyft dan SideCar saat ini hanya berada di wilayah Amerika Serikat saja, sedangkan Uber secara agresif sudah menggarap pasar mancanegara sejak 2011.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
No comments:
Post a Comment