Sunday, April 24, 2016

Sesuaikan BBM Kendaraan dengan Rasio Kompresi Mesin!

Ada yang bilang semakin tinggi oktan dari bahan bakar minyak, maka akan semakin baik bagi mesin kendaraan anda. Dengar gosip apa dengar fakta? Lalu sekarang ada juga yang memilih kembali pakai Premium karena harganya diturunkan dari Rp8.500 menjadi Rp7.600.



Jika sebelumnya banyak pengguna kendaraan beralih ke BBM jenis Pertamax, maka dengan harga Premium yang kembali turun, kemungkinan banyak lagi yang beralih menggunakan BBM Premium.

Dari pada bingung dan salah kaprah tentang bbm yang cocok untuk kendaraan, sebaiknya Anda sesuaikan spesifikasi BBM dengan rasio kompresi mesin kendaraan. Cara paling mudah mengetahuinya dengan melihat brosur kendaraan saat membelinya. Pada data spesifikasi mesin, tertera angka rasio kompresi.



Semakin tinggi nilai rasio kompresi akan semakin bagus karena pemampatan campuran BBM dan udara yang semakin kuat, sehingga menimbulkan tekanan dan tenaga mesin lebih besar tapi diikuti juga dengan suhu yang lebih tinggi.

Disinilah fungsi dari oktan yang terkandung dalam BBM ;
Semakin tinggi nilai oktan, maka BBM semakin susah terbakar. Sebaliknya jika BBM beroktan rendah, maka akan meledak terlebih dahulu karena panas mesin, bukan karena percikan api dari busi.
"Ledakan ini akan menembak kepala piston yang sedang bergerak menuju titik mati atas, gejala ini disebut knocking (ngelitik). Jika dibiarkan terus, akan merusak piston, tenaga mesin tak maksimal dan boros BBM,” terang Yopie, dari bengkel Ultraspeed Racing.



Meski untuk mobil-mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan knocking sensor, sebaiknya tetap sesuaikan dengan jenis BBM yang dipakai. Sedang untuk sepeda motor, perhatikan perubahan rasio kompresi untuk Anda yang doyan oprek mesin.

BBM bersubsidi mempunyai angka research octane number (RON) 88, maka BBM dengan RON 88 hanya cocok untuk mesin dengan rasio kompresi 7:1 sampai 9:1 saja. Sedangkan BBM RON 92 untuk mesin dengan kompresi 9:1 sampai 10:1 saja. Diatasnya ada RON 95 yang cocok dengan rasio kompresi 10:1 hingga 11:1.
(UDA).


CARA BBM OKTAN TINGGI BEKERJA

- Penggunaan bahan bakar beroktan tinggi seperti Pertamax, selain memunculkan performa yang sebenarnya dari kendaraan itu, mesin lebih bersih, dan irit. Itu bisa terjadi karena bahan baku yang digunakan lebih berkualitas.

"Dengan menggunakan bahan bakar oktan tinggi, pembakaran di mesin lebih sempurna, sehingga performa kendaraan juga maksimal," tutur Service Supervisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Slamet Karsianon, kepada detikOto.

Menurut Slamet, sempurnanya pembakaran itu dikarenakan stabilitas oksidasi yang tinggi, penggunaan olefin, aromatic serta benzene berkadar rendah. Dengan pembakaran yang lebih sempurna itu pula, maka tingkat emisi lebih rendah dan mesin tidak mengelitik.

Memang, bahan bakar dengan oktan tinggi berpotensi menghasilkan deposit karbon yang lebih besar di mesin. Namun, karena bahan bakar ini dilengkapi zat aditif detergency yang efektif, kerak karbon tersebut cepat dibersihkan.

"Misalnya kita bersihkan pakai carbon cleaner, kerak itu mudah sekali rontok. Tapi sebaliknya kerak karbon BBM beroktan rendah, susah sekali rintok," papar Slamet.

Sementara ihwal klaim penggunaan bahan bakar beroktan tinggi menjadikan konsumsi bahan bakar lebih lebih irit, hal itu dikarenakan pembakaran di mesin yang lebih sempurna. Dengan sempurnanya pembakaran, maka tenaga yang dihasilkan oleh mesin juga maksimal.

Walhasil, dengan sedikit bahan bakar yang terbakar tenaga yang dihasilkan sudah besar. Pengguna kendaraan misalnya sepeda motor tidak perlu menarik tuas gas kuat-kuat agar mesin motor menyemburkan tenaga besar.

"Cukup sedikit buka gas, tenaga sudah besar. Ini berarti irit kan? Karena membuka gas lebar-lebar berarti bahan bakar yang disedot juga lebih banyak," ucap Slamet.

..........................................


Ini Alasan Grand New Avanza dan Veloz 2016 Tak Minum Premium



- Mobil Toyota Grand New Avanza dan Veloz 2016 saat ini menggunakan mesin 1NR-VE (1.3-liter) dan 2NR-VE (1.5-liter). Dari dua jenis mesin tersebut mempunyai memiliki spesifikasi rasio kompresi 11,5:1. Ini berarti dengan rasio kompresi cukup tinggi ini, mesin akan membutuhkan bensin minimal RON 90/Pertalite.



Terkait hal ini Dalam hal ini, PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang baru beberapa hari meluncurkan mobil ini menganjurkan untuk menggunakan  minimal BBM Pertalite. Karena nilai RON yang dibutuhkan sesuai dengan standart mesin.
"Bila melihat buku manual yang ada, seharusnya menggunakan RON 90/Pertalite. Jadi anjuran dari kami minimal pakai minimum RON 90, jangan dibawahnya atau premium," tegas Iwan Abdurrahman, Technical Service Division PT Toyota-Astra Motor (TAM).


Pria dengan panggilan akrab kang Iwan ini menjelaskan, kemungkinan JIKA dipaksakan menggunakan BBM di bawah RON 90/Premium maka akan tidak bertenaga. Selain itu juga akan memberikan efek masalah pada mesin dalam jangka waktu lama. Biasanya akan terdapat kerak pada piston dan menimbulkan suara yang biasa disebut 'ngelitik'.



No comments:

Post a Comment