TEMPO.CO, Jakarta - Direktur
Komunikasi Uber Wilayah Asia Selatan dan India Karun Arya mengaku taksi
Uber memberikan pelayanan paling aman. Alasannya, kata Karun, konsumen
dapat selalu berhubungan dengan pihak-pihak lain untuk memberi tahu
posisinya saat menggunakan taksi Uber.
"Dengan aplikasi Uber, posisi konsumen dapat selalu terlacak," kata Karun saat dihubungi Tempo, Jumat, 19 Juni 2015.
Taksi Uber memprioritaskan keamanan dan kenyamanan konsumen. Caranya,
Uber memperlihatkan kepada calon penumpang berupa wajah, nama, pelat
nomor, dan jenis mobil sopir taksi Uber. Dengan begitu, calon penumpang
dapat memberitahukan ini kepada teman-temannya sebagai info cadangan
untuk berjaga-jaga. Calon penumpang juga dapat membagikan info lokasi
asal dan tujuan taksi Uber.
"Kami mengandalkan seluruh koneksi yang terhubung satu sama lain untuk menjaga keamanan," kata Karun.
Setelah calon penumpang tiba di tempat tujuan, penumpang langsung
dapat memberikan penilaian terhadap sopir. Jika pelayanannya memuaskan,
nilai yang diberikan akan dipertimbangkan tim Uber untuk evaluasi sopir.
Begitu pula sebaliknya. Sopir taksi Uber yang mendapat nilai
buruk akan dipanggil dan diberikan pelatihan kembali. Jika sopir
merugikan penumpang, Uber tak segan untuk memutus kontrak kerja sama
aplikasi Uber.
Uber juga meminta kerja sama dari kepolisian
setempat agar sigap terhadap segala kondisi darurat yang mungkin terjadi
di jalan. Misalnya, kata dia, penumpang dan sopir mengalami kecelakaan,
atau sopir berbuat hal yang merugikan penumpang (misalnya merampok),
pertolongan darurat pertama yang bisa diharapkan adalah polisi.
Karun mengatakan, penumpang harus memencet tombol panggil darurat.
Setelah penanganan awal oleh polisi, Uber akan menindaklanjuti dengan
memberikan sanksi tegas pada sopir.
Menurut Karun, Uber memiliki
komunitas virtual antara penumpang, sopir, dan tim Uber. Sering kali
ada diskusi untuk membicarakan soal layanan Uber hingga kondisi jalan
serta penumpang saat ini. Hal ini dilakukan Uber untuk meyakinkan
penumpang bahwa Uber mengedepankan keamanan dan kenyamanan penumpang.
"Jadi, wajar saja jika ada ribuan pengguna Uber di Jakarta yang menjadi pelanggan setia," kata dia.
Uber sendiri mulai ramai di Jakarta pada 2014. Layanan ini dapat dipesan melalui aplikasi Uber di smartphone.
Pemesan dapat langsung dijemput oleh taksi Uber di lokasi yang
diinginkan. Yang membuatnya berbeda, Uber menggunakan berbagai jenis
mobil, mulai dari Avanza, Xenia, hingga Camry. Uber mengaku bekerjasama dengan pemilik rental mobil resmi untuk menyediakan kendaraan-kendaraan ini.
No comments:
Post a Comment