Kalau kemarin tulisan saya mengenai Pengalaman dan Fakta Menarik Menggunakan Uber,
kali ini saya akan membahas beberapa tipe driver Uber selama hampir 2
tahun saya menggunakan aplikasi ini. Sebenarnya Uber tidak memiliki
pengemudi, karena seyogyanya pengemudi Uber adalah mitra kerja yang
biasanya berasal dari perusahaan rental. Uber juga tidak memiliki
armada, mereka hanya mengelola pengemudi dan armada yang didaftarkan di
aplikasi Uber.
Nah, inilah 7 tipe pengemudi / driver Uber versi redaksi ridwansyah.com. Check it out!
- VIP Driver
Ini yang menjadi ikon dan simbol dari Uber. Pengemudi tipe ini biasanya menggunakan baju kemeja atau safari, berpenampilan rapi, necis dan tidak awut-awutan. Mereka memiliki tata bahasa yang sudah teratur layaknya pramugari. Perawakannya sopan dan bisa memperlakukan penumpang seperti tamu VIP. Biasanya driver-driver tipe ini mempunyai rating hampir sempurna. Driver tipe ini sekarang sudah tidak begitu banyak, biasanya hanya bisa didapatkan di area-area perkantoran seperti SCBD, Sudirman, Kuningan dan sekitarnya. - Woman Driver
Pengemudi wanita juga tidak kalah kerennya. Biasanya pengemudi tipe ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang mencari sampingan dan memanfaatkan waktunya dengan menjadi driver Uber. Saya pernah menjadi penumpang dari Woman Driver, dan ternyata ibu-ibu ini sangat luar biasa. Pernah satu kali saya memesan UberX kemudian mendapat Woman Driver dengan Honda Freednya. Salut untuk Ibu-ibu yang mau bekerja seperti ini! - Driver from Campus
Sekarang pengemudi Uber hampir dari semua kalangan mulai dari anak muda sampai ada yang kakek-kakek. Driver from campus adalah pengemudi Uber dari kalangan mahasiswa kampus. Pengemudi tipe ini biasanya cara bawa mobilnya ala anak muda, kursi disenderkan agak kebelakang, dan tangan lurus memegang setir mobil layaknya pembalap. Tapi gaya mengemudi mereka sangat baik. Mereka menjadi pengemudi Uber disela waktu kuliahnya untuk menambah uang jajan. Yah, hidup di Jakarta memang sudah semakin mahal.. - Nomaden Driver
Tipe pengemudi yang satu ini biasanya tinggal di daerah yang cukup jauh dari Jakarta. Nomaden driver ketika malam hari tidak pulang ke rumah, tapi melipirkan mobilnya ke pom bensin, atau masjid atau dimanapun tempat yang bisa mereka jadikan tempat istirahat. Saya pernah 2x mendapat driver seperti ini. Di bagasi belakangnya ada stok baju-baju dan peralatan mandi. Saat ditanya mengapa tidak pulang ke rumah ketika malam, jawabannya adalah demi menghidupi anak istri dan menghemat pengeluaran pulang-pergi. Mereka pulang ke rumah 3 hari sekali atau 5 hari sekali. Luar biasa! - Overnight Driver
Pengemudi Kalong, inilah sebutan yang pas untuk Overnight Driver. Pengemudi tipe ini bekerja di malam hari, biasanya mulai dari jam 10 malam sampai terbit matahari. Kebanyakan dari mereka adalah mantan supir taksi konvensional yang bekerja di shift malam. Keuntungan menjadi Overnight Driver adalah mereka bebas dari macet sehingga konsumsi BBM pun akan semakin irit yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Biasanya pengemudi tipe ini ada di daerah Kemang, Mangga Besar, dan di daerah-daerah yang ada kehidupan malamnya. Dengan adanya Overnight Driver ini menjadikan pelayanan Uber semakin baik, karena kita sebagai penumpang diuntungkan dengan pelayanan 24 jam. - ‘Curhat’ Driver
Pengemudi yang satu ini biasanya ceritaaaaa terus sepanjang perjalanan. Bisa dari cerita politik, jalanan, sampai ke cerita masalah pribadi. Enaknya bikin suasana mobil jadi rame. Tapi ga enaknya kadang ceritanya ga berhenti terus menerus, padahal kita terkadang butuh istirahat. =)) - Bisnis Driver
Kalau yang satu ini agak unik dan sangat memanfaatkan peluang. Pengemudi tipe ini memanfaatkan waktu ‘luang’ antara pengemudi dan penumpang dengan menjalankan bisnisnya. Ada yang menjual parfum yang ditaro di bagian belakang mobil, jadi penumpang bisa test sendiri parfumnya, ada yang sepanjang perjalanan menawarkan produk asuransinya, ada juga yang mempromosikan usahanya kepada penumpang secara tidak langsung.
Itulah 7 tipe pengemudi versi on the ridwansyah.com.
Mengapa saya katakan unik, karena pengemudi Uber itu tidak terikat,
tapi memiliki keleluasaan yang lebih dibanding pengemudi taksi
konvensional pada umumnya. Keleluasaan untuk dapat berkreasi lebih di
dalam ruang kendaraan roda 4 nya. Inilah kemajuan di bidang jasa
transportasi. Ketika yang memiliki pelayanan yang lebih baik, yang lebih
nyaman, yang lebih transparan, dan yang lebih fleksibel menjadi pilihan
masyarakat.
Semoga bermanfaat.
sumber:
Mas/mba yang punya blog ini. Mohon tulisan saya yang anda copy disini yang anda copy-paste dari ridwansyah.com dihapus. Karena saya tidak menyetujui anda melakukan copy paste tulisan ini tanpa seizin saya.
ReplyDelete-Owner ridwansyah.com-